Headlines News :
Home » » Sourcing Decision

Sourcing Decision

Written By Ope on Saturday 20 August 2011 | 14:56

Oop Sopyan
Mahasiswa Jurusan Manajemen FE Unpad
Dalam perumususan strategi perusahaan ada beberapa tahapan perumusan yang saling berkaitan dan dan semakin spesifik jika semakin ke bawah. Tahap pertama ada yang dinamakan strategi korporasi atau dalam hal ini strategi umum perusahaan yang memberikan arah perusahaan dalam aktivitasnya. Tentu saja strategi yang umum ini tidak bisa dijalankan langsung karena tidaklah spesifik, namun harus diturunkan lagi menjadi strategi bisnis dan fungsional yang menjelaskan strategi yang lebih spesifik lagi yang tentunya penjabaran dari strategi korporasi yang telah di bentuk terlebih dahulu.
Strategi bisnis lebih menjelaskan kepada strategi generik perusahaan apakan cenderung menggunakan strategi cost leadership, diferensiasi atau fokus. Tentu pemilihan strategi tersebut tergantung kebijakan korporasi yang sudah tertuang dalam strategi korporasi.Sedangkan untuk strategi Fungsional lebih kepada strategi unit bisnis atau bidang bidang yang ada diperusahaan. Strategi ini sudah menyentuh sedikit teknis dan perdepartemen. Pada intinya strategi ini adalah strategi yang mencoba memaksimalkan produktivitas sumberdaya, mengarahkan kepada kompetensi tersendiri yang memberikan perusahaan atau unit bisnis suatu keunggulan kompetitif.
Strategi fungsional menggabungkan beberapa kegiatan dan kompetensi dari tiap fungsi untuk meningkatkan kinerja. Misal bagian keuangan sangat peduli terhadap cost and revenue, bagian pemasaran sangat fokus dalam hal pembuatan strategi pemasaran yang efektif dan begitupun bidang lainya fokus kepada bidang nya masing masing untuk menghasilkan integrasi aktivitas bidang yang kompak dan berkontribusi dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Secara spesifik artikel ini tidaklah membahas secara keseluruhan strategi fungsional, namun disini penulis mencoba menjelaskan salah satu bentuk tindakan strategi yaitu sourcing decision yang sedang marak dilakukan banyak perusahaan.Sourcing decision adalah keputusan yang sangatlah penting untuk menentukan dimana fungsi harus dilakukan apakah terintegrasi dengan perusahaan atau disediakan oleh perusahaan dari luar (outsourcing). Setiap manajemen haruslah mampu memahami perusahaannya secara mendalam dalam artian harus megetahui kelemahanpabrik1 dan kelebihanya (biasanya lewat SWOT analysis). Karena hal tersebut menjadi bagian pertimbangan dalam hal pengambilan keputusan terutama dalam hal perumusan strategi. Pada umumnya hanya sedikit perusahaan yang mempunyai kemampuan lebih dalam berbagai bidang, atau lebih dikenal dengan keunggulan kompetitifnya.
Setiap perusahaan biasanya mempunyai kelemahan yang kadang menjadi penghambat dalam bersaing dengan pesaingnya. Terutama jika sudah masuk ke strategi fungsional yang terpisah, pasti ada saja bidang yang menjadi titik lemah perusahaan, entah itu bagian operasi yang sulit memproduksi barang yang efisien, bagian SDM yang lemah, bagian pemasaran yang kurang hisa menciptakan strategi pemasara yang efektif, kelemahan dalam hal penguasaan TI dan kelemahan bidang bidang lainya.
Solusi untuk menutupi kelemahan tersebut bukanlah hal yang terbaik jika perusahaan memaksakan terus menerus memperbaikinya karena membutuhkan biaya yang besar dalam pengembangannya missal dalam Teknologi Informasi sangat membutuhkan dana besar jika ingin dikembangkan sendiri. Dari pada perusahaan terus menerus bergelut dalam hal memperbaiki bidang yang menjadi titik lemah perusahaan lebih baik perusahaan focus dan terus memperkokoh keunggulan kompetitifnya dan senantiasa memenuhi kebutuhan pelanggannya.
Masalah kelemahan suatu bidang atau beberapa bidang lebih baik outsourcing saja jika memang setelah di analisis perusahaan lain lebih efektif dan efisien menjalankan bidang tersebut. Misal kelebihan kompetitif perusahaan adalah dalam hal strategi pemasaran dan branding sehingga mampu memposisikan produk dibenak konsumen dengan baik. Namun dilain pihak perusahaan missal lemah dalam hal pembuatan produk, dimana perusahaan tidak bisa memproduksi produk dengan harga yang lebih murah, sementara diluar sana ada perusahaan yang mampu menghasilkan produk tersebut dengan harga yang lebih murah tetapi lemah dalam pemasaran adalah suatu keputusan yang terbaik perusahaan mengkontrakan kegiatan pabrikasi nya ke perusahaan luar tadi (outsourcing) sehingga perusahaan dapat menutupi kelemahanya tersebut.

Contoh perusahaan multinasional Unilever adalah terkenal sebagai raksasa perusahaan yang jago dalam hal pemasaran dan branding. Portofolio merek nya sudah banyak sekali dan sebagian besar mereknya adalah market leader unilever-brand-imprintdipasar. Namun walaupun banyak sekali merek produknya, Unilever tidak membuat semua pabrik sendiri untuk pmbuatan produknya karena dinilai tidak akan efektif membuat beberapa pabrik untuk ratusan merek dan produk berbeda. Maka keputusan yang diambilnya adalah dengan outsourcing kepada perusahaan yang menyewakan pabrikasi produk. Perusahaan yang menjadi mitra nya adalah IDS atau Integrated Distribution Service (www.ids.com). Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang distribusi terintegrasi bagi klienya. IDS menyediakan sistem pabrikasi, transportasi, pergudangan dan distribusi produk bagi klienya. Begitupun dengan Unilever yang merupakan klienya mengontrakan pembuatan beberapa produknya di IDS.
Namun ada hal yang perlu diingat dalam hal keputusan outsourcing, janganlah mengontrakan keunggulan kompetitif kita. Yang dikontrakan ke luar hanya kegiatan kegiatan yang tidak penting saja yang merupakan titik lemah perusahaan. Jangan outsourcingkan semuanya, termasuk kelebihan yang selama ini menjadi kunci sukses perusahaan kita. Apabila kita mengoutsourcing kan semuanya kita akan menjadi perusahaan yang tak berisi dan mungkin akan hancur karena rahasia keunggulan kita dapat di tiru pesaing.Jika kelemahan perusahaan hanya dalam sistem support IT nya saja, ya sudah yang outsourcing IT nya saja yang lainya apabila kita mampu sendiri dan dinilai lebih kompetitif jangan dilempar keluar justru harus diperkokoh untuk menjaga eksistensi dan daya saing perusahaan di pasar.


daftar pustaka
  • Hunger, David J. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta : Penerbit Andi
  • www.ids.com


Share this post :

Post a Comment

 
Support : Powered by Seven Fashion | Member of Seven Network | Manage by Seven Media
Copyright © 2013. opezone.blogspot.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger