Headlines News :
Home » , , , , , , » Mahasiswa ITB Ditantang Tolak Capres selain Jokowi

Mahasiswa ITB Ditantang Tolak Capres selain Jokowi

Written By Bengkel Las Tasikmalaya on Sunday, 20 April 2014 | 00:37


Sekretaris Komunitas Alumni ITB Pilih Jokowi, Adamsyah W.H., meminta mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) bersikap adil. Bila sebelumnya mahasiswa kampus itu menolak kedatangan Gubernur DKI Jakarta yang juga calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi, hal yang sama juga harus dilakukan terhadap calon presiden dan tokoh partai lainnya. (Baca: Jokowi Diusir Mahasiswa ITB dari Kampus).

Menurut Adam, mahasiswa ITB juga harus kritis menyikapi acara yang bakal diadakan Keluarga Mahasiswa Islam (Gamais) ITB pada 10-11 Mei nanti. Sebab, acara itu bakal mengundang sejumlah tokoh partai. "Siapa pun tokoh yang datang wajib dikritik. Kami akan lihat apakah mereka juga berani menolak kehadiran tokoh lain," kata Adam, Sabtu, 19 April 2014.

Beberapa tokoh yang rencananya akan dihadirkan dalam rangkaian kegiatan bernama Islamic Leadership Festival ini merupakan calon presiden dari partainya masing-masing. Yakni Ketua Umun Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta, Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, dan kader Partai Kebangkitan Bangsa, Mahfud Md. Selain itu, panitia acara itu juga berencana mengundang Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin. (Baca: Ini Alasan Mahasiswa ITB Tolak Jokowi Masuk Kampus).  

Adam mengatakan pada alumnus ITB tak mempersoalkan penolakan mahasiswa atas kedatangan Jokowi pada Kamis, 16 April 2014. Penolakan itu, menurut dia, bagian dari dinamika kampus. "Mari kita lihat apakah mahasiwa juga berani menolak tokoh lain. Kalau tak berani, berarti ada apa dengan Dewan Mahasiswa ITB?" katanya.

Adanya rencana kedatangan sejumlah tokoh partai ini dibenarkan oleh salah seorang panitia Islamic Leadership Festival, Lia N. Namun, menurut dia, saat ini panitia tengah mengkaji ulang rencana itu. Panitia masih mempelajari imbas penolakan Jokowi Kamis lalu. "Iya, insiden kemarin membuat kami berpikir lagi," kata Lia. (Baca: ITB Klaim Netral dalam Proses Demokrasi).

Menurut Lia, konsep acara tersebut ada kemungkinan diganti. Panitia saat ini tengah mempertimbangkan ulang nama-nama tokoh nasional yang bakal diundang dalam acara itu. Panitia tak mau kedatangan narasumber tersebut dikaitkan dengan pemilihan presiden 9 Juli mendatang. "Kami mempelajari insiden kemarin (penolakan Jokowi)," ujarnya.

IRA GUSLINA SUFA

Source
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Powered by Seven Fashion | Member of Seven Network | Manage by Seven Media
Copyright © 2013. opezone.blogspot.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger