Jakarta -
Center for Strategic and International Studies (CSIS) berpendapat
perolehan suara PDIP yang di bawah 30 persen berdasarkan hasil exit poll kemungkinan karena terjadinya perpecahan suara atau split voting.
Ketua Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS Philips J. Vermonte beranggapan hasil exit poll Pileg tersebut akan berbeda dengan yang Pilpres.
"Yang terjadi mungkin split voting. Tapi untuk memilih presiden mungkin akan lebih terlihat. Cuma sekarang massa partai masih memilih partainya masing-masing," ujar Philips kepada wartawan di gedung CSIS seusai melakukan survei exit poll, Rabu (9/4/2014) siang.
CSIS juga menduga munculnya Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres menguntungkan partai. "Bersaing dengan 6.000 caleg kan kalau sekarang, jadi besar kemungkinan split voters tinggi," kata Philips.
Kemungkinan besar, dia melanjutkan, PDIP tidak berjuang lebih besar karena sudah merasa di atas angin. "Karena kebanyakan dari mereka memasang foto dengan Jokowi saja untuk alat peraganya," Philips menjelaskan.
Dia menambahkan, pengambilan sampel untuk exit poll dan quick count yaitu 8.000 orang dari 2.000 TPS, 2.000 desa di 33 provinsi seluruh Indonesia. Dari setiap TPS diambil 4 orang, 2 perempuan, dan 2 laki-laki.
Ketua Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS Philips J. Vermonte beranggapan hasil exit poll Pileg tersebut akan berbeda dengan yang Pilpres.
"Yang terjadi mungkin split voting. Tapi untuk memilih presiden mungkin akan lebih terlihat. Cuma sekarang massa partai masih memilih partainya masing-masing," ujar Philips kepada wartawan di gedung CSIS seusai melakukan survei exit poll, Rabu (9/4/2014) siang.
CSIS juga menduga munculnya Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres menguntungkan partai. "Bersaing dengan 6.000 caleg kan kalau sekarang, jadi besar kemungkinan split voters tinggi," kata Philips.
Kemungkinan besar, dia melanjutkan, PDIP tidak berjuang lebih besar karena sudah merasa di atas angin. "Karena kebanyakan dari mereka memasang foto dengan Jokowi saja untuk alat peraganya," Philips menjelaskan.
Dia menambahkan, pengambilan sampel untuk exit poll dan quick count yaitu 8.000 orang dari 2.000 TPS, 2.000 desa di 33 provinsi seluruh Indonesia. Dari setiap TPS diambil 4 orang, 2 perempuan, dan 2 laki-laki.
Source
Post a Comment