Headlines News :
Home » , , , , , , » Jokowi For President JKW4P

Jokowi For President JKW4P

Written By Bengkel Las Tasikmalaya on Thursday, 20 March 2014 | 23:36

http://goo.gl/rrLFJX



JKW4P itulah tag yang sedang ramai beberapa hari ini. Bukan tanpa sebab tag tersebut bisa menggoncang dunia politik Tanah Air temasuk menggoncang bursa efek dan nilai tukar rupiah yang beranjak positif dalam sekejap, penyebab nya tak lain adalah deklarasi Joko Widodo yang akrab disapa jokowi yang menjadi Calon Presiden Resmi dari PDIP. Mandat yang diberikan Ketua umum PDIP tersebut diterima oleh Jokowi dan menyatakan siap maju di pilpres 2014. Deklarasi ini sekaligus menjawab keraguan rakyat Indonesia yang menginginkan kepastian Jokowi maju di pilpres 2014. 

Berdasarkan pantauan penulis di media online, baik media massa, forum maupun media sosial bahkan media online dunia sekelas TIME, berita ini menjadi trending topic atau headline karena beritanya banyak dicari orang. Deklarasi sederhana di rumah si pitung, dengan mengucapkan basmallah Jokowi menyatakan siap melaksanakan mandat. Tentunya keputusan PDIP juga bukan tanpa alasan deklarasi sebelum pemilu, ini tentunya untuk memuluskan jalan partai tersebut bangkit dari partai oposisi menjadi partai pemerintah karena elektabilitas Jokowi masih tinggi dan tetap memimpin di beberapa survei. Dengan ketentuan minimal suara 20% untuk pencapresan PDIP mau tidak mau harus deklarasikan Jokowi sebelum pemilu untuk menarik suara rakyat, terutama yng tadinya berniat golput karena merasa tidak ada calon yang mumpuni.

Banyak komentar komentar dimedia sosial dan media massa yang menyatakan tdak jadi golput karena jokowi dicalonkan. Tentunya ini suatu keuntungan bagi PDIP untuk menjaring suara yang tadinya abu-abu menjadi kontras akibat pencalonan jokowi. Keinginan rakyat untuk mendukung Jokowi jadi capres 2014 bukan lah keinginan kemarin sore, namun ini sudah terlihat sejak jokowi kampanye menjadi calon gubernur Jakarta setahun yang lalu. Rakyat seperti melihat ada secercah harapan dengan tampilnya pemimpin yang merakyat, tegas, yang tidak cuma hidup glamour, dan sering curhat di media. Sejak menjadi gubernur DKI Jakarta pamornya nya terus meningkat dan elektabilitasnya tak terkejar di berbagai survei dibanding calon calon yang ada yang merupakan muka lama. Bahkan fanspage dukungan menjamur bermunculan dengan judul Relawan Jokowi For RI 1, ini menandakan rakyat sudah muak dengan muka lama dan cenderung apatis, sehingga mengharapkan suatu perubahan dengan munculnya calon pemimpin yang merakyat, adil dan fokus pada tugasnya bukan yang nyambi ngurus partai. 

Sebagaimana lumrahnya keputusan politik, ada pro dan juga kontra. Itu hal biasa, beberapa yang kontra yang “KATANYA WARGA JAKARTA” menilai jokowi ingkar janji , maruk dan harusnya benahi jakarta dulu terutama banjir dan macet. Padahal superman pun belum tentu bisa beresin banjir Jakarta yang merupakan warisan sejak zaman “nasi bungkus”.  Masalah macet, juga bukan masalah yang hilang hanya dalam waktu 10 tahun kalo warga nya masih borju dan enggan pake kendaraan umum serta dukungan kebijakan yang pro anti macet saya pikir mustahil. Dikala jokowi memikirkan bagaimana menerapakan kebijakan biar ga macet, tiba tiba munculah kebijakan pusat tentang mobil murah “WTF“ alih alih  bukanya mendukung kebijakan agar kepemilikan kendaraan dibatasi, ini malah mendorong rakyat memiliki mobil dengan kebijakan mobil murah, udah kaya TELENOVELA aja negara ini. Disinilah kita harus berpikir lebih luas, semakin tinggi kekuasaan semakin besar yang banyak dilakukan, karena bagaimanapun kebijakan dibawah masih dipengaruhi oleh kebijakan diatasnya. Walaupun banyak kepala daerah punya gagasan cemerlang, kalau tidak didukung oleh kebijakan yang lebih atas maka akan sulit menjalankan gagasan tersebut.  Dengan menjadi presiden tentunya jokowi punya keleluasaan membuat kebijakan yang bisa mendukung gagasan gagasan cemerlang bawahanya dalam hal ini kepala daerah. So, mungkin gak ada lagi kebijakan bersebrangan pusat daerah seperti kasus penanganan macet seperti di atas. 

Perlu diingat, PDIP tahun ini disebut sebut partai bertabur bintang, kepala daerah nya banyak yang bersinar dan dicintai rakyatnya, hal ini tidak terlepas dari prestasinya di daerah tersebut. Sebut saja Bu Risma walikota Surabaya, semua orang pun tahun kinerjanya seperti apa, atau sepak terjang Ganjar Pranowo di Jateng dll. Tentunya jika Jokowi yang juga kader terbaik PDIP menjadi presiden dan suara PDIP di DPR adalah mayoritas, tidak akan sulit bagi Jokowi menjalankan kebijakan-kebijakan strategis yang akan mendukung bawahanya terutama kepala-kepala daerah yang juga dari PDIP yang punya arah politik yang sama. 

Para hatter yang muncul adalah hal yang syah syah saja, sebagian yang kecewa ada yang merasa dikhianati. Sebagian yang berfikiran lebih luas juga ada, yang merasa jika untuk kepentingan bangsa dan negara kenapa nggak? Sah sah saja meninggalkan kursi jabatan gubernur untuk memimpin Indonesia, ingat Jakarta itu Bagian dari Indonesia, presiden yang mimpin juga merupakan pemimpin Jakarta juga dalam arti luas. Sebagian lagi mungkin pendukung capres sebelah yang mulai panik dan galau dengan pencapresan Jokowi takut jagoanya kalah. Inilah demokrasi, beda pendapat, beda pilihan itu hal yang biasa. 

Beberapa teman saya yang mendukung partai sebelah seperti kurang suka dengan pencalonan Jokowi dengan alasan khianati janji, harusnya benahi jakarta dulu dsb. Tapi gimana dengan kiprah GUBERNUR JABAR Kang Aher yang membuat tag line AHER Semangat indonesia :D bandingkan,,,perasaan gubernur kampung gue tuh baru aja jabat, ( tapi alhamdulilah gue gw pernah milih ni orang) sekarang udah mau maju jadi capres,,,ane ga merasa dikhianati sebagai warga Jabar karena ga pernah milih haha,,,tapi  coba gimana tanggapan warga Jabar yang dulu milih ni orang,, pasti sama kan dengan warga jakarta. Karena ane yakin seyakin-yakinya dulu pas menjabat gubernur jabar pasti disumpah dulu bukan turun temurun, artinya sama dong khinati sumpah dan janjinya terhadap warga Jabar kalo jadi capres haha.. #Think Again

 So, kita ga usah munafik lah, politik itu memang ujung ujungnya kekeuasaan, sejak zaman nenek moyang dulu kita pun itu hal biasa. Karena semakin besar kekuasaan semakin besar yang bisa dilakukan. Pemimpin tidak hanya harus terus menerus mengambil keputusan / kebijakan populer, kadang kala dia juga harus mengambil langkah atau keputusan yang tidak populer jika dinilai itu sebagai jalan untuk menjadi lebih baik. Hatter dan supporter itu pasti akans selalu ada, semain tinggi pohon kelapa maka semakin tinggi angin yang menerpanya, tapi biarkanlah anjing menggongong kafilah tetap berlalu.




SEVEN NETWORK
SIAP MENJADI CYBER ARMY
MENDUKUNG JOKOWI JADI RI 1 KE 7
#JKW4P


JARINGAN SEVEN GROUP


Source
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Powered by Seven Fashion | Member of Seven Network | Manage by Seven Media
Copyright © 2013. opezone.blogspot.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger