Sampai
detik ini PKS masih menjadi satu-satunya parpol terbersih dari segala
kesalahan dan khilaf. Sebagaimana kita ketahui bersama terseretnya
partai dakwah ini kedalam pusaran korupsi bergratifikasi seks bebas pun
bukan atas kesalahan parpol milik Allah ini, tetapi karena gerakan
konspirasi zionis. Al hasil tidak satu pun kader PKS yang secara sengaja
melakukan praktek korupsi.
Di
tengah kampanye pileg 2014 ini pun, hanya PKS satu-satunya parpol yang
menjalani politik santunnya. PKS tidak pernah sekalipun menyerang lawan
politik atau pun menyindir.
Soal kicauan Wakil
Sekjen PKS Fahri Hamzah, misalnya, Ketua DPP PKS Jazuli Juwaini sudah
membantahya dan menyatakan sindiran yang dilontarkan Fahri terhadap PDI
Perjuangan sebagai sikap resmi partainya. Ditegaskannya pula sindiran
itu dilontarkan secara pribadi oleh Fahri sebagai bentuk kebebasan
menyampaikan ekspresi.
“Itu
ekspresi personal, bukan partai,” kata Jazuli, Sabtu (29/3/2014), di
Jakarta sekaligus menegaskan bila PKS masih dalam semangat menegakkan
tata cara berdakwah di arena politik yang harus dilakukan dengan
cara-cara baik dan santun. (Sumber)
Jadi, sekalipun serangan lain tersebut dilancarkan oleh elit partainya
dan kicauan elit partai tersebut diteruskan secara masiv oleh elit dan
cecilik partai lainnya namun tidak berarti serangan tersebut mewakili
PKS.
Sebelumnya,
meskipun Anggota DPRD DKI Jakarta, Igo Ilham, membenarkan jika PKS
memiliki keterkaitan dengan Gerakan Pemuda Keadilan (GPK). Igo pun
mengakui jika GPK didirikan dan endapatkan pembinaan langsung dari
kader-kader PKS. Hal itu kata dia, didasari oleh tujuan partai untuk
menjangkau semua kalangan pemilih. Pendirian Gema Keadilan pun
disebutnya untuk menjangkau kalangan pemuda.
Namun,
Igo membantah jika survei yang digelar GPK soal penolakan warga Jakarta
pada Ahok merupakan sikap resmi PKS. Dia mengatakan PKS tidak memiliki
kaitan sedikit pun dengan hasil survei yang dikeluarkan beberapa waktu
lalu.
“Kalau
itu mungkin bisa ditanya langsung ke Gema Keadilan, karena itu bukan
sikap partai. Mereka (GPK) memang sering berinteraksi langsung dengan
kami, tapi tidak ada di dalam struktur partai,” ujar Igo.(Sumber)
Jadi
semakin jelas, sekalipun ada suatu organisasi yang didirikan, dibina
dan bekerja demi PKS, namun bukan berarti organisasi tersebut ada dalam
struktur PKS. Hal ini berbeda dengan Partai Golkar dengan berbagai
organisasi pendukungnya (underbow)
Apa
yang dilakukan Fahri dan GPK tidak ubahnya dengan kader PKS yang
menjadikan hasil edit foto Bimbim Slank sebagai poster alat kampanye
PKS. Foto yang menampilkan Bimbim tengah berpose mengangkat tiga jari.
Foto itu kemudian ditambahi tulisan “Pilih No. 3 jangan golput”. Nomor 3
adalah nomor urut PKS di Pemilu 2014. Poster tersebut kemudian mendapat
protes dari Slank. Atas protes tersebut PKS pun menjawab,
“Haknya
Bimbim (protes). Siapa pun punya hak. Biasanya yang demikian (edit foto
Bimbim-red) ide simpatisan, kita tidak bisa mengontrol,” kata jubir
PKS, Mardani Ali Sera, kepada detikcom, Rabu (26/3/2014). (Sumber)
Beberapa
bulan sebelumnya, terkait kasus beredarnya biskuit berstiker kampanye
PKS pun Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, calon anggota
legislatif dari partainya, Wirianingsih, tidak pantas disalahkan Menurut
Hidayat, Wirianingsih tidak mengetahui adanya biskuit gratis dari
Kementerian Kesehatan yang ditempeli stiker bergambar dirinya.
Hidayat
mengatakan, selama ini para caleg tak menduga dengan pola kampanye yang
dilakukan timnya di lapangan. Padahal, sang caleg tidak pernah
memberikan instruksi apa pun. Mengawasi pelaksanaan kampanye, kata dia,
bukan pekerjaan mudah. Selain itu, Hidayat menilai, adanya biskuit
gratis dari Kementerian Kesehatan juga ada jasa dan peranan
Wirianingsih. (Sumber)
Maka,
yang bersalah dalam kasus poster Slank dan biskuit caleg adalah kader
dan simpatisan, sementara PKS tidak tahu menahu dan tidak bertanggung
jawab.
Kasus lain yang menarik untuk diperhatikan adalah ditangkapnya caleg PKS untuk DPRD Kuantan Singigi Pandria Eldavis saat sedang bertransaksi shabu-shabu pada 4 November 2013.
Apa kata PKS soal tertangkap tangan calegnya dalam kasus narkoba?
“Atas nama partai, ya merasa dirugikanlah dengan adanya kasus ini, apalagi kita tidak pernah tahu dia terlibat narkoba,” kata Suroyo, Sekretaris DPW PKS Riau kepada riauterkinicom via telfon, Jum’at (08/11/13).
“Atas nama partai, ya merasa dirugikanlah dengan adanya kasus ini, apalagi kita tidak pernah tahu dia terlibat narkoba,” kata Suroyo, Sekretaris DPW PKS Riau kepada riauterkinicom via telfon, Jum’at (08/11/13).
Jadi,
sekalipun adalah caleg, namun bukan berarti Pandria kader PKS, tapi
hanya simpatisan saja. Artinya PKS tetap bersih dari kasus narkoba.
Yang
menarik adalah kilah Hidayat Nurwahid (HNW) saat perjalanan satu
pesawatnya ke Medan dengan Ahmad Fathanah ternyata dibuntuti KPK.
“Jadi
memang benar, di bandara itu, Pak Fathanah menyapa saya pakai bahasa
yang saya familiar. Hal yang biasa dong kalau ada yang menyapa dan ngobro. “Saya tidak tanya soal itu. Lagi pula, kami tidak berangkat satu rombongan. Ketidaktahuan saya tentang Fathanah sama dengan ketidaktahuan saya kalau ada penyidik KPK di pesawat itu,” ,” kelit HNW di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2013) (Sumber)
Jadi, kalau kalau HNW ditilang karena melanggar lampu lalu lintas, maka kelitnya adalah Ketidaktahuan
saya pada lampu merah sama dengan ketidaktahuan saya kalau ada polantas
di situ. Karena itu dalam kasus keberankatnya HNW dalam satu pesawat
bersama tersangka-tersangka kasus korupsi suap impor daging sapi yang
bersalah adalah AF dan petugas KPK.
Elit-elit
PKS sebelumnya kompak membantah kenal dengan AF. Lalu apa jawaban PKS
setelah beredarnya foto yang membuktikan AF kenal dekat dengan elit-elit
PKS.
Inilah jawaban Fahri Hamzah yang dikutip dari situs pkspiyungan,org, “
Bayangkan
kalau saya ada percakapan, bbm atau sms sama fatanah apa gak babak
belur saya. Jadi, kpk teliti sekali mau hancurkan saya…dia cari segala
cerita yg tak ada hubungan dgn inti perkara. Dalam strategi KPK
menghancurkan kredibilitas orang lebih penting dari hukum dan
keadilan..Makanya mereka terus cari cara hancurkan reputasi saya…mereka
gemes banget sama saya… saya ini TO number 1”
Pkspiyungan pun memberi judul bombastis “Terkuak “Operasi Rahasia” Untuk Bungkam Fahri Hamzah”.
Jadi jelas semua yang terjadi adalah di luar kendali PKS. Bukan
kehendak Anis Matta, Fahri, dan Suswono untuk bersarapan pagi dengan AF,
tapi itu adalah operasi rahasia KPK.
Yang
menarinya, elit PKS lainnya Suswono mengakui bila bertemu dengan AF di
Makassar ia pun mengakui kalau AF besarta Anis dan Fahri bersama dalam
satu mobil. (Sumber).
Meski pengakuan tersebut disampaikan sendiri oleh elit PKS, namun Fahri tetap menyangkalnya.
“Itu
saya tidak tahu, saya tidak mau menanggapinya satu-satu gerakan untuk
memblack mail (tudingan) saya,” ujar Fahri ketika dikonfirmasi di
Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Fahri menyebut ada sebuah operasi yang dilakukan oleh pihak KPK untuk
mendesain bahwa seolah-olah dia terlibat dalam kasus suap kuota impor
sapi yang menyeret mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.“Jadi begini (kronologi) kan ada operasi dari KPK membocorkan foto, itu dilakukan, waktu saya di tipikor, saya ketemu Fathanah, saya tanya foto darimana? katanya foto dari KPK, karena HP dia (AF) diambil oleh KPK,” terang Fahri. (Sumber)
Dari
berbagai kasus di atas sangat jelas jika PKS memili tips dahyat untuk
menjaga partainya dari borok-borok. Dan menariknya selalu ada yang
dikambinghitamkan, entah itu kader, entah itu tokoh masyarakat, atau
KPK. Bahkan, saat kepergok mem-follow akun berkonten cabul, Tifatul
Sembiring menyalahkan layar sentuh gadget-nya yang licin.
Namun,
bagaimana dengan berita yang menyebutkan banyak elit PKS yang
berpoligami dengan melanggar syariat? Siapa yang akan dikambinghitamkan
PKS guna membersihkan partainya dari “dosa”? Apakah PKS akan
mengkambinghitamkan Allah, karena membuat aturan yang tidak dikehendaki
oleh elit-elitnya yang gemar berpoligami?
Jika pada pemilu nanti pencapaian PKS tidak sesuai targetnya, siapakah yang akan dikambinghitamkan?Source
Post a Comment